SIMALUNGUN - Ketua Kelompok Tani Hutan Saborang Mulana mengakui program sistem penanaman tumpangsari (Intercrop) PT.Toba Pulp Lestari (TPL) sangat berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar area perusahaan
Demekian disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Hutan melalui Sekretaris Kelompok Tani Hutan (KTH) Saborang Mulana, Marno Siallagan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jurnalis IndonesiaSatu.co.id, Rabu 04 Desember 2024.
Marno Siallagan menjelaskan, bahwa perusahaan telah menjalin kerja sama lewat program sistem penanaman tumpangsari (Intercrop) komoditas ubi kayu seluas 1 hektare dan tanaman tersebut juga tumbuh subur dan hasilnya juga sangat memuaskan,
"Untuk itu, Kelompok Tani Hutan Saborang Mulana sangat berharap adanya lahan yang baru untuk dapat dijadikan pengelola tanaman lain, seperti pohon aren, durian, jengkol, petai dan tanaman lain, ”harap Marno Siallagan.
Ia juga mengakui, bahwa kemitraan PT.Toba Pulp Lestari (TPL) dengan sistem penanaman tumpangsari banyak memberikan manfaat, Selain itu juga dapat mewujudkan pengembangan ekonomi khusunya pertanian, ”sebutnya
Corporate Communication PT.Toba Pulp Lestari (TPL) Salomo Sitohang mengatakan, perusahaan secara proaktif mendukung masyarakat lokal melalui program Community Development (CD) Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pengembangan bisnis kewirausahaan desa dan peningkatan sistem pertanian yang berkelanjutan,
Selain itu, TPL juga terus memperkuat pola kemitraan agar masyarakat sekitar merasakan manfaat positif kehadiran perusahaan. “TPL juga berkomitmen mengedepankan dialog terbuka untuk solusi damai dengan masyarakat dalam menghadapi setiap tantangan isu sosial, ”ujar Salomo Sitohang
Sebelumnya, Koordinator KPH Wilayah 2 Pematangsiantar Krinson Damanik menyampaikan, pemanenan yang dilakukan PT.Toba Pulp Lestari (TPL) berada di areal konsesi. “Pemanenan yang dilakukan sudah sesuai dengan Rencana Kerja Umum (RKU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) di Desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, ” ucapnya.
Krinson Damanik membenarkan, areal yang sudah dipanen itu nantinya, akan dikerjasamakan kepada masyarakat sekitar yang bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan yang dikelola dengan KPH Wilayah 2 Pematangsiantar.
"Tanaman yang akan dikelola nantinya di antaranya, tanaman jengkol, petai, aren, durian dan tanaman lainnya. Yang merupakan tanaman hasil hutan bukan kayu yang bermanfaat bagi masyarakat (Multi Purposes Trees-MPTS), ” jelasnya